Sabtu, 10 Maret 2012

Tahun 2011, tahun kebohongan pemerintahan SBY, Benarkah?


Oleh : M. Adam Haekal

           Berbohong adalah perlakuan dengan pernyataan yang salah dibuat oleh seseorang dengan tujuan pendengar percaya, dengan sengaja atau tidak sengaja. Bahkan berbohong sudah menjadi hal yang lumrah atau biasa di kalangan masyarakat saat ini dari kalangan apapun, dimanapun, bagaimanapun itu.
Nah, apabila kita kaitkan kebohongan yang saat ini santer terdengar adalah isu bahwasanya tahun 2011 adalah tahun kebohongan pemerintahan indonesia, benarkah?
Pada akhir tahun 2011 yang dipimpin dengan menteri-menteri baru setelah dilakukannya reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu jilid II, banyak sekali masalah-masalah yang terjadi di negara kita yang penyelesaiannya mandek atau berhenti ditengah jalan disertai kebohongan-kebohongan yang terjadi setelah kejadian tersebut, bahkan tidak diselesaikan sama sekali oleh pemerintah dari maslah di daerah, pusat ataupun luar negeri, sebagai contoh kita lihat kasus yang terjadi di kabupaten. Mesuji Lampung dan OKI Sumatra selatan yang baru-baru ini mencuat dan jadi perbincangan masyarakat luas dikarnakan tidak adanya penyelesaian yang cepat dan tepat, dikarnakan pemerintah daerah maupun pusat yang sering mengulur-ulur waktu dan seakan akan tidak tahu sebelumnya, ditambah lagi setelah kasus tersebut mencuat di masyarakat. Polisi, PAM swaakarsa dan pihak perusahaan terkait yang tidak mau mengaku dan malah mempermasalahkan video penganiayaan dan pembunuhan yang terjadi bukannya memperhatikan masyarakat yang menjadi korban , padahal sudah jelas-jelas keabsahan dan kebenaran video tersebut dan fakta yang terjadi, Apakah itu bukan suatu kebohongan?
         Bearlih ke masalah lain, yaitu kasus Nazaruddin yang tak kunjung selesai dan malah saling tuding antara satu dan yang lain dengan tidak mengutamakan kejujuran malah mementingkan diri sendiri agar tidak terjerat hukum, serta masih banyak lagi kasus-kasus yang sampai saat ini yang masih ditutup-tutupi pemerintah, dari kasus jual beli pasal di DPR, penjara koruptor yang diistimewakan dari pada yang lain, lawatan anggota DPR ke luar negri yang diam-diam dan tidak memberitahukan hasilnya serta pengaplikasianya di negara kita ini, laporan keuangan yang tidak transparan dari APBD, APBN, ditambah  kisruh PSSI setelah adanya dualisme dalam tubuh PSSI dikarnakan ketua umum yang baru membohongi pendukungnya sendiri dan yang lainnya yang tidak mungkin disebutkan seluruhnya bukan hanya di tubuh pemerintah saja bahkan sampai kalangan bawahpun demikian, dikarnakan saking banyaknya kebohongan yang dilakukan pemerintah kita meskipun yang melakukan hanya sebagian oknum saja.
          Keluar dari masalah itu, bahwasanya kebohongan itu menjadi hal yang biasa, tapi sebaliknya kejujuran menjadi sangat  langka di negara kita saat ini, vonis ini tidak hanya berlaku pada elit pemerintah saja tetapi bagi seluruh masyarakat Indonesia ,  padahal negara kita sering mengelu-elukan bahwasanya negara kita adalah negara yang beradab, sekarang pertanyaannya apakah berbohong termasuk perbuatan beradab? Apakah pantas kita mengklaim tersebut?. Apakah ini akhir yang buruk di tahun 2011? Apakah ini tahun kebohongan bagi pemerintahan Indonesia? Bagaimana dengan tahun 2012? Wallahu’alam bisshwaab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar